Karararama – Bagnaia berkuasa dalam 12 lap, di LGO4D, Sabtu( 23 atau 3 atau 2024), sehabis mengetuai di akhir lap kedua, saat sebelum kesimpulannya sukses mengejar ketertinggalan sampai lebih dari satu detik di satu langkah.
Tetapi, kala nyaris menang satu detik dari para pembalap lain, Bagnaia mengerem tiba- tiba di Belengkokan 1 pada lap 9 serta turun ke P4, di mana beliau senantiasa terletak di posisi itu sampai bendera finis.
Menarangkan apa yang terjalin, Bagnaia berkata kalau beliau tidak memikirkan pergantian bobot materi bakar yang sudah berakibat pada pengereman GP24 dikala pacuan berjalan serta tidak membiasakan jarak pengereman yang cocok.
” Aku sirna,” Bagnaia mengawali.” Aku kesimpulannya mempunyai perasaan yang bagus, mengawali dengan bagus, melanda, menata jarak, membuka jarak serta menata jarak.
” Jadi, seluruhnya terasa sempurna. Tetapi, aku tidak memikirkan kenyataan kalau materi bakarnya abur serta belengkokan awal kira- kira abnormal sebab turunannya membuat bagian balik naik serta naik.
” Serta sehabis 4, 5 lap aku mulai merasa bagian balik senantiasa sedikit lebih besar serta aku mengerem dengan metode yang serupa.
” Jadi, aku cuma berupaya menjauhi musibah dengan meluas, tetapi aku kehabisan segalanya. Semenjak dikala itu aku cuma berupaya menuntaskan pacuan serta mencapai nilai sebesar bisa jadi.
” Yang tentu, lebih bagus berhasil sebab telah lama sekali aku tidak merasakan perihal semacam ini dalam pacuan sprint.
” Kekeliruan semacam ini tidak menolong, namun kita wajib mengutip bagian positifnya serta memandang kalau, sekali lagi, kita sanggup berkelahi di pacuan sprint dengan ban balik lunak yang tidak sangat banyak( cocok dengan kemauan aku).”
Bagnaia meningkatkan kalau bagian balik LGO 4D dikala pengereman sedikit lebih gugup dibanding motor tahun kemudian, tetapi perihal ini tidak jadi alibi menurutnya buat tidak bereaksi begitu juga mestinya.