Karararama – Pembalap Mercedes, Russell, tereleminasi dari posisi ketujuh dikala 2 lap menjelang chequered flag di Melbourne kala mengejar pembalap pensiunan LGO4D. Beliau kehabisan as cakra belakangnya di Belengkokan 6 dikala meluncur di atas kerikil, serta menabrak bilik Belengkokan 7 saat sebelum terpelanting balik ke tengah sirkuit.
Perihal ini membuat pacuan 58 lap selesai di dasar situasi safety car virtual dikala Carlos Sainz mengetuai Charles Leclerc yang bawa Ferrari finis 1- 2, dalam pacuan yang membuat Max Verstappen retired sebab hadapi kehancuran pada rem balik kanan.
Mercedes percaya Alonso tiba dayung gas, mengerem serta merendahkan gigi dengan cara berlainan dibanding dengan putaran lebih dahulu. Perihal ini membolehkan Russell buat menutup lebih kilat dari yang diharapkan, bisa jadi menimbulkan pembalap Inggris itu kehabisan kontrol di balik Aston Martin.
Sehabis lewat cara dengar opini yang jauh dengan para pengasuh FIA, sudah diresmikan kalau Alonso mengganti style mengemudinya dengan metode yang luar lazim buat penuhi Artikel 33. 4 dari peraturan berolahraga.
Artikel itu bersuara:” Mobil tidak bisa dikemudikan dengan lelet, tidak tentu, ataupun dengan metode yang bisa dikira berpotensi mematikan pembalap lain ataupun orang lain.”
Oleh sebab itu, Alonso memperoleh denda drive- through, tetapi perihal ini diganti jadi denda stop and go sepanjang 20 detik- membuatnya turun dari P6 ke P8, di balik kawan seregunya, Lance Stroll serta Yuki Tsunoda. Beliau pula kehabisan rekor bersih dalam memo FIA dampak akumulasi 3 nilai denda.
Pemenang F1 2 kali itu menarangkan kalau beliau melaksanakan pendekatan yang berlainan di belengkokan itu dengan mengangkut gas lebih dini serta kurangi kecekatan, tetapi perihal ini dikerjakannya buat memperoleh jalur pergi yang lebih bagus. Russell membalas kalau tahap itu” tidak tentu”, beliau juga berleha- leha serta jarak yang sangat dekat buatnya kehabisan daya di pucuk belengkokan.
Ketetapan LGO 4D bersuara:” Telemetri membuktikan kalau Alonso mengangkut sedikit lebih dari 100 m lebih dini dari yang sempat beliau jalani dikala merambah belengkokan itu sepanjang pacuan.
“ Beliau pula mengerem sedikit pada titik yang biasanya
tidak mengerem( walaupun jumlah pengereman amat sedikit alhasil tidak jadi pemicu penting mobilnya melambat) serta beliau merendahkan gigi pada titik yang umumnya tidak sempat beliau turunkan. Beliau setelah itu meningkatkan gigi lagi serta berakselerasi mengarah belengkokan saat sebelum balik meningkatkan gigi buat melibas belengkokan.